FEB Unwar Gelar The 3rd Warmadewa International Conference Accelerating The Green Economy "Strategie
Senin , 06 2023 Posting Oleh : Admin

Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Warmadewa (Unwar) menunjukkan keseriusannya dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi hijau dengan menggelar "The 3rd Warmadewa International Conference Accelerating the Green Economy dengan tema "Strategies for Sustainable Growth". Acara konferensi ini bertujuan untuk menggali berbagai strategi yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan ini diselenggarakan di Auditorium Widya Sabha Utama Unwar, Sabtu (04/11/23).

Dalam konferensi internasional ini, FEB Unwar tidak hanya menghadirkan narasumber dari kalangan internal seperti Dr. I Made Suniastha Amerta, SS., M. Par, namun juga pembicara internasional ternama. Diantaranya, Dr. Morteza Azarpira dari Glocal College Iran, Ciorstan Smark, Ph.D., dari University of Wollongong Australia, dan Prof. Dr. Mhd Ikhwanuddin Bin Abdullah dari University Malaysia Terengganu.

Untuk memaksimalkan International Conference tersebut, FEB Unwar sebelumnya pada hari Jumat (03/11/23) telah melakukan pengabdian masyarakat internasional di Banjar Puseh, Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar dengan mengundang pembicara Dr. Made Setini, S.Kom.,M.M., dari FEB Unwar, Mulianingsih, S.E dari Praktisi Ekspor, dan Dr. Morteza Azarpira dari Glocal College Iran. Adapun maksud dan tujuannya adalah untuk mencoba mengeksplor berbagai strategi yang ada untuk mempercepat ekonomi hijau dalam kaitan dengan mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Dekan FEB Unwar, Prof. Dr. I Made Sara, S.E., M.P., menjelaskan bahwa ekonomi hijau menjadi fokus utama dalam konteks global saat ini, termasuk di Indonesia. Setiap langkah dalam kegiatan industri harus mempertimbangkan pelestarian alam, penghematan sumber daya alam, dan pengurangan limbah industri. Salah satu contoh penerapan konsep ini adalah melalui upaya pengolahan kayu bekas menjadi produk bernilai tinggi. Prof. Sara mengungkapkan bahwa bahkan kayu kecil yang tersisa dapat diolah menjadi produk yang bermanfaat, seperti patung dan panel, dengan bantuan narasumber yang hadir dalam konferensi.
“Kenapa Ekonomi Hijau? karena memang ini menjadi perhatian dunia pada saat sekarang ini termasuk Indonesia,” ucapnya. Sementara dalam konteks Bali sebagai destinasi pariwisata, FEB Unwar berharap bahwa upaya percepatan ekonomi hijau ini akan menjadi sorotan dunia luar dan mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPM) Unwar, Prof. Dr. Drs Wayan Wesna Astara, SH., M.H., M.Hum, juga menekankan pentingnya riset sebagai dasar pengembangan ekonomi hijau. Menurutnya, ekonomi hijau berkaitan erat dengan sumber daya alam, dan riset dan pengabdian harus memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat. Prof. Wesna juga menyoroti kreativitas masyarakat Bali dalam memanfaatkan sumber daya alam. Misalnya, kayu yang pada awalnya memiliki nilai rendah dapat meningkat nilainya melalui desain dan kreasi. Dia juga mendorong dosen untuk membantu dalam memasarkan produk-produk berbasis online.

Konferensi internasional ini menjadi wujud nyata dari komitmen FEB Unwar dalam mempromosikan ekonomi hijau dan mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Melalui kolaborasi antara narasumber internal dan internasional, serta dukungan riset yang kuat, diharapkan masyarakat Bali akan semakin paham tentang manfaat ekonomi hijau dalam meningkatkan kesejahteraan mereka.

Wakil Rektor Bidang SDM, Keuangan, dan Operasional, Dr. Putu Ngurah Suyatna Yasa, S.E.,M.Si., dalam sambutannya menyampaikan bahwa ekonomi hijau saat ini menjadi isu yang sangat menarik untuk dibahas, di tengah besarnya kerusakan lingkungan akibat pesatnya pembangunan ekonomi yang lebih berorientasi pada pertumbuhan yang tidak diimbangi dengan upaya pelestarian lingkungan hidup. Padahal, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, pelestarian lingkungan hidup yang berkelanjutan merupakan syarat mutlak yang harus diimbangi dengan upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan fenomena tersebut, para akademisi dunia harus terus mengupayakan pembangunan berdasarkan prinsip-prinsip yang dikenal dengan istilah ekonomi hijau. Untuk itu, sangat penting untuk mencari berbagai strategi baru yang dapat dijadikan model pertumbuhan ekonomi secara signifikan namun tetap diimbangi dengan upaya pelestarian lingkungan. Dengan demikian, proses pembangunan dunia dapat terus berjalan, pembangunan ekonomi dapat dinikmati oleh generasi mendatang. Melalui konferensi internasional ini diharapkan mampu menghasilkan benang merah untuk menciptakan strategi-strategi baru guna mendukung ekonomi hijau yang nantinya akan menjadi masukan bagi para pengambil kebijakan di tingkat lokal, nasional, dan internasional.

Pj. Gubernur Bali yang diwakili oleh Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinisi Bali, Ir. I Made Gunaja, M.Si, menyambut gembira dan menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Warmadewa atas inisiasi diselenggarakannya acara ini, karena para akademisi dan para ahli pada lembaga pendidikan tinggi, khususnya yang berfokus pada ekonomi dan bisnis, tidak melupakan perannya dalam ikut melestarikan lingkungan melalui upaya perumusan strategi dan inovasi, dalam usaha percepatan pelaksanaan ekonomi hijau dan pencapaian pembangunan berkelanjutan di Provinsi Bali. Pihaknya berharap kegiatan ini pada akhirnya mampu memberikan vibrasi positif baik di tingkat daerah, nasional maupun internasional, karena Ekonomi Hijau merupakan model pembangunan ekonomi yang berbasis pembangunan berkelanjutan, selain dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat sebagai tujuan akhir kegiatan ekonomi, juga diharapkan memberi dampak tercapainya keadilan keadilan, baik keadilan bagi masyarakat maupun lingkungan dan sumber alam itu sendiri.